Menjulang megah di jantung Kota Kediri, Jawa Timur, Monumen Simpang Lima Gumul (SLG) merupakan sebuah landmark ikonik yang tidak hanya indah secara arsitektur, tetapi juga kaya akan makna dan nilai budaya. Dibangun pada tahun 2008 atas prakarsa Bupati Kediri saat itu, Sutrisno, Monumen SLG menjadi simbol kemakmuran dan persatuan bagi masyarakat Kediri.
Monumen Simpang Lima Gumul adalah sebuah bangunan yang menjadi ikon Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Indonesia. Bangunan ini berbentuk bangunan pelengkung yang menyerupai Arc de Triomphe di Paris, Perancis.
BACA JUGA : MENJELAJAHI SEJARAH EMPIRE STATE BUILDING : MENARA IKONIK YANG MENDUNIA
Monumen ini dibangun dengan inspirasi dari Raja Jongko Joyoboyo, seorang raja yang berkuasa di abad 12 yang bercita-cita untuk menyatukan lima wilayah di kabupaten Kediri. Berikut adalah penjelasan secara lengkap dan fakta-fakta mengenai Monumen Simpang Lima Gumul:
Sejarah
- Pembangunan: Lawang Sewu dibangun pada tahun 1904 dan selesai pada tahun 1907. Bangunan ini awalnya difungsikan sebagai kantor pusat Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS), perusahaan kereta api Hindia Belanda.
- Nama: Nama “Lawang Sewu” secara harfiah berarti “Seribu Pintu” dalam bahasa Jawa. Meskipun sebenarnya bangunan ini tidak memiliki seribu pintu, banyaknya pintu dan jendela besar yang menghiasi bangunan ini membuatnya diberi nama demikian.
Arsitektur
- Desain: Arsitektur Lawang Sewu dirancang oleh arsitek Belanda, Prof. Jakob F. Klinkhamer dan B.J. Queendag. Bangunan ini memiliki gaya arsitektur Indische Stijl, yang merupakan perpaduan antara gaya Eropa dan tropis.
- Kompleks: Lawang Sewu terdiri dari beberapa bangunan dengan dua lantai utama dan satu lantai bawah tanah. Bangunan utama memiliki menara kembar di bagian depan yang menjadi ikon bangunan ini.
- Ventilasi: Salah satu keunikan dari Lawang Sewu adalah sistem ventilasinya yang canggih pada masanya. Desain bangunan memungkinkan sirkulasi udara yang baik sehingga tetap sejuk meskipun tanpa bantuan alat pendingin.
Peran Sejarah
- Masa Kolonial: Selama masa kolonial, Lawang Sewu berfungsi sebagai kantor administrasi NIS. Pada masa pendudukan Jepang, gedung ini digunakan sebagai markas tentara Jepang dan sebagian ruang bawah tanah digunakan sebagai penjara.
- Pertempuran Lima Hari: Lawang Sewu juga memiliki peran penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1945, bangunan ini menjadi saksi Pertempuran Lima Hari di Semarang antara pemuda Indonesia melawan tentara Jepang.
Fakta Menarik:
- Arsitektur Unik:
- Monumen SLG memiliki arsitektur yang terinspirasi dari bentuk gunung berapi dan bunga gumul (tabebuya) yang merupakan bunga khas Kediri.
- Bangunan utama Monumen SLG berbentuk seperti kerucut terpotong dengan ketinggian mencapai 25 meter.
- Di puncak Monumen SLG terdapat patung Garuda yang melambangkan kekuatan dan kejayaan bangsa Indonesia.
- Di sekeliling Monumen SLG terdapat relief yang menceritakan sejarah dan budaya Kediri.
- Simbol Kemakmuran dan Persatuan:
- Monumen SLG melambangkan kemakmuran dan persatuan bagi masyarakat Kediri.
- Bentuk gunung berapi pada Monumen SLG melambangkan kekuatan dan ketahanan masyarakat Kediri.
- Bunga gumul pada Monumen SLG melambangkan keindahan dan keharmonisan masyarakat Kediri.
- Tempat Wisata Populer:
- Monumen SLG merupakan salah satu tempat wisata populer di Kediri.
- Pengunjung dapat menikmati pemandangan indah kota Kediri dari puncak Monumen SLG.
- Di sekitar Monumen SLG terdapat taman, air mancur, dan berbagai fasilitas lainnya yang dapat dinikmati oleh pengunjung.
- Acara:
- Monumen SLG sering menjadi tempat diadakannya berbagai acara, seperti:
- Festival budaya
- Pertunjukan seni
- Lomba lari
- Monumen SLG sering menjadi tempat diadakannya berbagai acara, seperti:
- Akses:
- Monumen SLG mudah diakses dengan berbagai moda transportasi, seperti taksi, angkot, dan ojek online.
- Tersedia tempat parkir yang luas di sekitar monumen.
BACA JUGA : JEMBATAN KACA ZHANGJIAJIE: BERJALAN DI ATAS LANGIT
Monumen Simpang Lima Gumul adalah salah satu landmark modern yang menonjol di Kediri. Dengan desain arsitektur yang megah dan inspiratif, monumen ini tidak hanya menjadi simbol kebanggaan bagi masyarakat Kediri, tetapi juga menarik minat wisatawan dari berbagai daerah.
Relief dan ornamen yang menghiasi monumen ini memberikan penghormatan kepada sejarah dan budaya lokal, menjadikannya sebagai salah satu tujuan wisata yang edukatif dan menarik. Dengan fasilitas yang lengkap dan lokasinya yang strategis, Monumen Simpang Lima Gumul menjadi pusat kegiatan sosial dan budaya yang penting di Kediri.
Lentera Gama Steel – Distibutor Besi dan Baja Termurah
Lentera Gama Steel adalah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan dan distribusi Kawat Besi yang berkembang di Jawa Timur dan Indonesia Timur. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2010 dan telah berpengalaman dalam dunia besi dan baja.
Kami selalu menyediakan pelayanan yang terbaik dan profesional kepada pelanggan, dengan kualitas barang yang baik, harga terbaik dan pengiriman tepat waktu. Karena material besi dan baja kami telah teruji secara SNI.
Perusahaan kami siap melayani penjualan besi dan baja ke seluruh wilayah Jawa Timur, seperti Kota Sidoarjo , Lumajang, Surabaya, Bangkalan, Blitar, Bojonegoro, Bondowoso, Banyuwangi, Gresik, Ponorogo, Jombang, Kediri, Lamongan, Jember , Madiun, Magetan, Mojokerto, Nganjuk, Ngawi, Pacitan, Pamekasan, Pasuruan, Malang, Sampang, Probolinggo, Situbondo, Sumenep, Trenggalek, Tuban, Tulungagung, Batu, Blitar, dan wilayah lainnya di Provinsi Jawa Timur.
Hubungi admin kami untuk tanya harga dan barang yang tersedia.